Kamis, 04 Desember 2008

Pelatihan KIE hidup sehat dan gizi dan penekanan ASI Eksklusif - IMD (Inisiasi Menyusui Dini)

Tanggal 3 Desember 2008 diadakan pelatihan alat penyuluhan/KIE- Komunikasi Informasi dan Edukasi tentang kesehatan dan makanan seimbang kepada 15 guru dan 2 kepala sekolah dan 3 wakil komite sekolah SDN Kampung Sawah 1 dan Kampung Sawah 5 di Rumpin, Kab. Bogor. Mereka antusias mengikuti pelatihan dan langsung praktek dengan alat yang disediakan. Beberapa guru sangat lancar dalam menerangkan kebiasaan hidup sehat seperti menggunting kuku, memakai sandal, membuang sampah di tempatnya, tidak jajan sembarangan, serta mampu menerangkan penyebab dan akibatmya. Namun beberapa guru masih memerlukan pelatihan lebih lanjut mengenai matenyari kebersihan dan makanan gizi seimbang. Topik seperti jenis vitamin larut air dan larut lemak masih perlu diperdalam bagi semua guru. Fungsi-fungsi vitamin dan mineral yang esensial dibutuhkan tubuh seperti vit. A, serta vitamin seperti vitamin B, C dsbnya. Perlunya guru juga menerangkan sifat vitamin dan implikasinya ke pengolaan bahan pangan seperti mencuci sayuran dulu sebelum memotongnya untuk mencegah kehilangan banyak vitamin larut air, serta perlunya menambahkan minyak/untuk menumis ketika memasak sayuran hijau/mengolah wortel untuk mengoptimalkan penyerapan vitamin A dalam tubuh.

Selanjutnya komponen susu didalam diet gizi seimbang harus dicermati dan para guru juga diingatkan untuk tidak asal menyebutkan susu, namun juga harus menambahkan informasi sebaiknya untuk anak balita (2 -5 tahun) serta anak sekolah wajib memilih susu bubuk dan menghindari susu kental manis. Susu kental manis lebih banyak mengandung zat tenaga (berupa gula) dibandingkan dengan zat pembangun/protein. Oleh karena anak balita dan usia sekolah sedang dalam usia pertumbuhan maka yang dibutuhkan dari asupan susu adalah zat pembangun yang cukup tinggi dan bagus kualitasnya bagi tubuh mereka. Susu kental manis hanya dianjurkan untuk tambahan makan roti, atau minum kopi dsb nya.

Diingatkan pula agar bapak/ibu guru mengulang-ulang memberikan informasi pada para anak didik tentang pentingnya ASI untuk bayi/adik kecil mereka. Sebagian besar anak kelas 1 dan 2 SD memiliki adik bayi di rumah atau akan memiliki adik di rumah. Nah inilah sasaran edukasi kita mendidik anak sebagai agen pelaku perubahan ('agent of change') mengingatkan ibunya untuk memberikan adik bayi nya ASI sejak dari 1 jam kelahiran atau menerapkan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) untuk menjamin terlaksananya pemberian ASI eksklusif 6 bulan dengan sukses. Dan otomatis menahan pemberian susu formula pada bayi. Perlu diterangkan bahwa guna ASI bagi bayi.

Bapak/ibu guru juga diingatkan untuk tak jemu-jemunya menyebarkan pesan IMD kepada para ibu hamil di keluarga, tetangga, lingkungannya. Dengan semakin gencarnya dan makin banyak nya permintaan untuk IMD pada pertolongan persalinan maka bidan akan tergerak untuk menerapkan IMD dan menolak atau menghentikan kontrak kerjasama dengan perusahaan susu formula bayi. Diingatkan bahwa semua ibu yang melahirkan anaknya pasti bisa menyusui asal mau dan mengikuti petunjuk petugas kesehatan dari awal mulai memeriksakan kandungannya. Sayang video IMD Klaten tidk bisa diputarkan dalam acara ini karena keterbatasan alat yang tersedia. Namun para guru mendengarkan detail isi video dengan antusias dan mereka bersepakat minum ASI adalah yang terbaik bagi bayi, dan anjuran minum susu untuk anak usia sekolah pun perlu ditambahkan informasi yang benar tentang manfaat dan jenis susu yang tersedia.

Selanjutnya para guru dan kepala sekolah juga bersepakat untuk memulai mendidik para penjual makanan jajanan di sekolah untuk menyediakan makanan sehat dan aman terutama bebas dari air mentah, bahan tambahan pewarna buatan yang non pangan seperti di saos, penggunaan air matang untuk bahan baku es dll. Kegiatan lain adalah setiap 3 bulan sekali akan diadakan masak bersama menu makanan sehat untuk membiasakan anak tentang makanan bergizi. Serta alat-alat penyuluhan tentang kebersihan dan makanan seimbang yang telah tersedia di masing-masing sekolah akan dimanfaatkan seefektif mungkin.

Tidak ada komentar: